International Webinar “Multidisciplinary Approach in Covid -19” Ke 3 Kembali Diselenggarakan Oleh Fakultas Ilmu Kedokteran UPN Veteran Jakarta

Humas UPNVJ – International Webinar kembali diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta yang tentunya bekerja sama dengan IDI pada sabtu, 4 Juli 2020 secara daring, dengan tema “Multidisciplinary Approach in Covid -19”. International Webinar ini kembali menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, yang tentunya juga dihadiri oleh para peserta baik dari kalangan umum atau kalangan yang terkait dalam ilmu kedokteran maupun kesehatan yang berjumlah sekitar 968 peserta. Prof. Dr. med. Frans Santosa, MD, SpJP(K), FIHA, EFMA, FACA, FICA, FASA, SFGISA masih menjadi pembicara sekaligus moderator utama dalam International Webinar  pada sabtu lalu dengan didampingi oleh beberapa narasumber lain seperti :

Dr. Broto Wasisto, DTM&H, MPH

Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP

Prof. Dr. dr. Hasan Machfoed, SpS(K), M.S

dr. Pukovisa Prawirohardjo, Sp S(K)

Dr. med Juris Rits

Assoc. Prof. Dr. Jose Ignasio Aramendi

Prof. Dr. med. Dr. Puruhito, SpBTKV

Seperti International Webinar sebelumnya, International Webinar pada sabtu 4 Juli 2020 ini dibuka oleh Prof. Dr. med. Frans Santosa yang mengawali dengan menyambut para pembicara dan juga para peserta yang telah bergabung dalam International Webinar tersebut. International Webinar ini kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Rektor UPNVJ dan paparan dari Prof. Dr. med. Frans Santosa dengan tema “Incidence of Thromboembolic Complication in Patients with Covid 19: Diagnosis & Therapy”.

Dalam paparannya kali ini, Prof. Dr. med. Frans Santosa menyampaikan beberapa hal terkait bagaimana Trombos risiko dapat meningkatkan virus Covid 19 seperti adanya pengaruh Statis, Hiperviskositas atau kekentalan darah, dan juga Lesi Endotel. Selain itu Prof. Dr. med. Frans Santosa menyampaikan beberapa materi lainnya seperti bahwa tidak semua pasien Covid 19 yang meninggal akibat Pneumoni yang menyebabkan Hypoxia, dan banyak pasien yang meninggal yang tidak memerlukan Ventilator, yang sehingga bisa diduga kuat bahwa coronavirus juga menyerang organ lainnya.

Paparan kedua dalam International Webinar ini disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam yang menyampaikan tema “Gastrointestinal Problem in Covid 19”. Dalam paparnnya, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam menyampaikan beberapa hal seperti apa itu Covid 19 dengan penjelasan lebih dalam terkait data-data Covid 19 di Indonesia. Selain itu, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam menyampaikan bahwa sejalan dengan apa yang disamaikan oleh Prof. Dr. med. Frans Santosa bahwa Covid 19 dapat menjangkit organ lain karena memang didalam tubuh memfasilitasi virus untuk dapat berkembang.

Dalam penutup paparannya, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam menyampaikan kesimpulan bahwa "Covid 19 bukan hanya permasalahan pada organ paru saja, namun dapat menyerang organ lain seperti liver dan juga pasien datang bisa dengan diare, oleh karena itu dokter dan perawat harus ekstra hati-hati".

Paparan ketiga disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Hasan Machfoed dengan tema “Overview of The Neurological Manifestations and Complications  of Covid 19”. Dalam paparannya, Prof. Dr. dr. Hasan Machfoed menyampaikan mekanisme bahgaimana virus Covid 19 masuk kedalam CNS. Prof. Dr. dr. Hasan Machfoed  menyampaikan, “Seperti kita ketahui bahwa Ginjal, Jantung dan Otak dan lain sebagainya bisa menjadi target dari Virus Corona”. Selain itu Prof. Dr. dr. Hasan Machfoed juga menyampaikan beberapa hal lainnya seperti Phatogenesis virus Corona, Hypoxic Brain Injury, Immune Mediated Injury, dan juga data-data dari WHO terkait gejala Covid yang banyak dialami oleh seseorang seperti adanya gejala panas badan, kelelahan dan juga batuk.

Pembicara selanjutnya dalam International Webinar ini disampaikan oleh dr. Pukovisa Prawirohardjo yang membawa tema “Fatwa Etik Layanan Telemedis dan Konsultasi Daring”. Dalam paparannya, dr. Pukovisa Prawirohardjo menyampaikan positif dan negated layanan telemedis dan praktik daring di era Physical Distancing dan juga memaparkan fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh MKEK terkait Kebijakan Kesehatan dan penelitian serta fatwa tentang pelayanan telemedis dan konsultasi daring. Selain itu dr. Pukovisa Prawirohardjo menyampaikan rekomendasi kepada layanan telemedis konsultasi daring seperti meningkatkan mutu pelayanan dengan kerjasama pelatihan berkala bagi para dokter.

Paparan selanjutnya oleh Dr. Juris Rits yang menyampaikan tema “Phlebological patients care in Covid 19 Pandemic time”. Dr. Juris Rits dalam paparannya menyampikan beberapa hal seperti data populasi Covid 19 di Latvia bahwa 150.837 orang sudah dites dan 1118 dinyatakan positif dengan angka kematian 30 orang. Dr. Juris Rits menyampikan di Latvia, pandemi Covid 19 berawal pada bulan maret 2020 yang lalu, sesuai dengan data yang diperoleh dari Latvian Centre for Disease Prevention and Control (SPKC). Selain itu Dr. Juris Rits menyampikan new opportunity dalam penanganan pasiennya dengan menghindari kontak dengan penderita covid 19 seperti melakukan Online Consultation dan memperhatikan seleksi pasien dengan melakukan beberapa hal pengecekan pasien seperti adanya tes covid 19 jika berumur lebih dari 65 tahun.

Pembicara selanjutnya dalam International Webinar ini disampaikan Prof. Dr. Jose Ignasio Aramendi dengan tema “The Role of Ecmo in The Covid 19”. Dalam paparannya, Prof. Dr. Jose Ignasio Aramendi menyampaikan regional ECMO program yang diadakan pada tahun 2013 dan juga ECMO program pada tahun 2015-2016 serta ECMO pada kondisi Covid 19 saat ini. Prof. Dr. Jose Ignasio Aramendi juga memaparkan kondisi Covid 19 di Spanyol bahwa telah mencapai angka 247.508 yang positif dengan angka kematian mencapai 25.100 orang, sehingga Prof. Dr. Jose Ignasio Aramendi memaparkan kemungkinan-kemungkinan rencana yang diambil seperti Kapasitas ICU dan juga Human Resources baik dari Staff dan juga para Perawat serta Material Resources seperti Ventilator.

Pembicara terakhir dalam International Webinar ini adalah Prof. Dr. med. Dr. Puruhito yang mengsusung tema “Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular di era Pandemi Covid 19”. Prof. Dr. med. Dr. Puruhito menyampaikan bagaimana upaya para tenaga medis dalam departemen bedah di Surabaya dalam menangani pasien yang akan diberikan pembedahan. “Bahwa sebenarnya sama apa yang dikerjakan dalam departemen bedah untuk melakukan pembedahan di masa pandemi tapi ada beberapa standar yang berbeda”.

Prof. Dr. med. Dr. Puruhito juga menyampaikan tujuan dari melakukan pembedahan di masa pandemi Covid 19 “Tujuan umum dalam melaksanakan pembedahan ialah tim dapat mencegah terjadinya penularan diantara pasien dan para tenaga kesehatan serta mencegah kontaminasi pada lingkungan serta alat-alat pembedahan”.

Pada akhir acara International Webinar ditutup oleh Prof. Dr. med. Frans Santosa selaku pembicara dan moderator yang menyampaikan rasa Terima Kasih kepada seluruh peserta dan para pembicara atas partisipasinya.

 

Berita Sebelumnya

Peran TIK dalam Pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2020 di UPNVJ

Berita Selanjutnya

Diskusi Beni Harmoni - Pengamat Hukum Pidana FH UPNVJ dengan Koran Jakarta