Tingkatkan Sinergi, Bahas Capacity Building dan Service Excellence bersama Agung Fatwa

 

Screen_Shot_2020-12-11_at_10.24.16.png

HumasUPNVJ - Sebagai upaya meningkatkan kompetensi pegawai berupa  kerja sama tim dan pelayanan prima kepada stakeholder, UPN Veteran Jakarta (UPNVJ) melalui Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menggelar workshop secara daring yang membahas mengenai Capacity Building dan Service Excellence bersama Agung Fatwa, pada Jumat (11/12/20).

Workshop menarik yang diselenggarakan bersama Agung Fatwa yang merupakan seorang motivator dan juga penulis buku ini diikuti oleh seluruh dosen dan juga tenaga Pendidikan di lingkungan UPNVJ.

Sebagai pembuka, Wakil Rektor bidang umum dan keuangan, Prasetyo Hadi menyampaikan UPNVJ saat ini dengan upaya peralihan yang awalnya status dari PTN Baru akan menjadi PTN

Berbadan Layanan Umum (BLU) pastinya memiliki banyak tantangan dan tuntutan untuk memberikan pelayanan terbaik sehingga dibutuhkan banyak informasi dan upaya untuk lebih saling bersinergi demi kemajuan bersama.

“Saat UPNVJ banyak tuntutan untuk peningkatan kualitas terutama dalam SDM, hal ini dibutuhkan untuk perubahan lebih baik terutama dari segi layanan prima. Saya berharap ini bisa menajdi bekal untuk meningkatkan kualitas layanan dan dapat diimplementasikan secara merata di tahun 2021 yang akan datang”. Ujar Prasetyo.

Dalam pembahasan utamanya Agung mengatakan “orang Bahagia adalah orang yang produktif maka orang yang Bahagia itu mempunyai tenaga untuk membuat orang disekitarnya Bahagia”

Lima ciri yang bisa membuat kita Bahagia, antara lain: Mentalitas kemampuan untuk siap bertahan dengan ujian kehidupan, seberapa besar kapasitas untuk bersyukur dengan segala kejadian yang terjadi pada kita, bagaimana kita mmebuat prioritas dalam diri yang bisa membuat kita mau tidak mau melakukannya, Stabiliitas yang baik yaitu seseorang yang memiliki kemampuan untuk bertahan , menjaga emosi, menjaga ketahanan dalam bekerja dan yang terakhir adalah Fasilitas, seseorang yang tidak terlela dengan zona nyaman, jadi pikirkan kita yang sekarang bukan yang terdahulu.

“Kepanikan , kecemasan dan ketakutan bukan datang dari luar melainkan dari pikiran kita sendiri, karena Saya adalah raja dari pikiran saya dan pikiran saya adalah pelayan yang baik”

“sejatinya kecerdasan adalah kemampuan beradaptasi dengan situasi kondisi apapun yang terjadi”

“Pemain berbakat akan memenangkan pertandingan, tim yang berbakat akan memenangkan kejuaraan”  jadii dengan kita melakukan Kerjasama kita akan memenangkan bukan hanya pertandingan tetapi kejuaraan.

Dalam hal ini Agung juga menjelaskan mengenai 6 rangkaian nilai yang bisa di gunakan dalam membangun sebuah tim pemenang (the winning team) yaitu kemimpinan yang kuat dan pendukung yang berkualitas, tujuan bersama, zero ego dan menaikan potensi, rencana Tindakan dan aturan main, berani ambil resiko dan 100% terlibat semua (Collaboration).

Pertama The winning team Leadership and followership yang berkualitas bahwa setiap manusia adalah pemimpin yang baik, dan kita juga mpengikut yang berkualitas. Ketika kita bisa menempatkan tempat yang tepat maka kita bisa menjadi orang yang berkualitas.

“Kepimpinan adalah kekuatan pengaruh diri terhadap pihak lain”.

Kempimpinan lahir bukan semata karena bakat tetapi dapat dipelajari dan dikuasai, disini Agung membangunkan audiens untuk tidak lagi menyalahkan orang lain atau hal lain. Melainkan cukup menerima dan yakinkan diri kita tidak terpengaruh tetapi mempengaruhi.

“Tingkatkan personal power dari pada position power kita untuk mempengaruhi orang lain, karena jika personal power makai jika position power sudah hilang seiring berjalannya waktu, maka orang lain lmasih bisa menerima kita, lebih hargai karena personal power yang kita miliki” jelasnya.

Tiga elemen kepeminpinan adalahnya memiliki keterbukaan untuk bersama mendapatkan solusi terbaik bersama, peduli dan tegas.

Tidak hanya itu seorang pemimpin juga memiliki tiga keahlian yaitu visioner, mobilising (pemimpin yang dapat terampi dimanapun ia berada) dan memberikan inspirasi dimana pun ia berada.

Kekuatan kedua the winning team yaitu dengan memiliki tujuan bersama. Jika kita memiliki tujuan maka kita memiliki mesin penggerak dan ukuran keberhasilan. Hal ini diperlukan untuk menentukan arah kemana tujuan kita kedepan.

Ketiga adalah Zero Ego yaitu disaat kita menurunkan dan menghilangkan ego kita maka apapun yang kita lakukan maka semua akan menjadi energi kuat dan energi positif yang akan keluar.

Keempat dari the winning team ialah perencanaan, tindakan dan aturan main.

Kelima adalah berani ambil resiko, segala apapun yang kita lakukan memiliki resiko. Dalam hal ini Agung menampikan tayangan yang mennjukan seseorah yang tidak berani ambil resiko dengan tidak mau berlatih dan tidak ingin belajar dengan apa yang ada dihadapannya saat itu, maka yang ia dapatkan adalah resiko yang cukup fatal yang menyebabkan kehancuran.

“Dengan apapun yang ada sekeliling  kita bisa jadi pembelajaran dan membuka potensi diri kita masing-masing”.

Keenam dari the winning team ialah 100% terlibat semua, segala hal lima pembahasan sebelumnya dalam genggaman untuk tujuan yang sama yaitu memberikan yang terbaik.

Dalam kegiatan yang bersifat dua arah ini para audiens juga dapat bertanya langsung dengan narasumber. Salah satunya Dwi Rahmat tentang bagaimana cara mempertahankan kinerja agar tetap stabil dan tidak menurun?

Agung menjelaskan untuk terus dengan meningkatkan skala pekerjaan kita setiap harinya, berikan tantangan pada diri kita dari setiap hari yang kita lalui dalam lingkungan kerja dengan hal tersebut kinerja akan meningkat dengan kebiasaan yang kita lakukan. Tuliskan tujuan kita, lakukan zero ego agar energi yang keluar lebih kuat dan positif.

“Tubuh ini cerdas, tubuh ini tahu bahwa diri kita sudah melakukan sepenuhnya atau belum”.

“Energi negatif akan mempengaruhi diri kita, atasi dengen mengendalikan energi tersebut sehingga tidak terolah dalam diri, karena kita adalah raja dari pikiran kita” jelas Agung.

Screen_Shot_2020-12-11_at_10.54.25.png

Screen_Shot_2020-12-11_at_10.54.31.png

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita Sebelumnya

Wujudkan Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri Lewat Platform Kedai Reka

Berita Selanjutnya

Minggu ke - 8 PROSPEKTIV 2020, Bersama Hj. Neneng Athiatul Faiziyah, S.Ag., M.Ikom Bahas Complex Problem Solving and Decision Making