UPNVJ Bekerjasama dgn Gerakan Bela Negara Indonesia gelar Simposium Nasional Penguatan Bela Negara Nirmiliter

HumasUPNVJ – Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) bekerja sama dengan Gerakan Bela Negara Indonesia (GBNI) menyelenggarakan Simposium Nasional bertema "Penguatan Bela Negara Nirmiliter untuk Indonesia Emas 2045" pada Sabtu, 20 Desember 2025. Acara ini berlangsung di Auditorium Bhinneka Tunggal Ika, Gedung Rektorat UPNVJ, dan diikuti ratusan peserta dari kalangan akademisi, pemangku kebijakan, dan organisasi masyarakat.

Simposium ini bertujuan memperkuat bela negara nirmiliter menghadapi ancaman seperti disinformasi, serangan siber, dan polarisasi sosial melalui pendekatan komunikasi, literasi digital, serta kohesi sosial. Pada kesempatan itu, UPNVJ juga melakukan soft launching Indeks Implementasi Bela Negara (IIBN) sebagai alat ukur ketahanan nasional di lingkungan kampus.

Acara dibuka oleh Laksamana Muda TNI Arif Harnanto, Staf Ahli Menteri Bidang Pertahanan dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Ia menegaskan bahwa ancaman pertahanan masa depan lebih didominasi faktor nirmiliter daripada militer konvensional. "Ancaman terhadap kedaulatan bangsa tidak selalu berbentuk agresi militer terbuka. Disinformasi, hoaks, dan perang narasi dapat melemahkan bangsa tanpa satu pun tembakan dilepaskan," ujarnya.

Rektor UPNVJ, Prof. Dr. Anter Venus, MA, Comm, dalam sambutannya menyoroti peran perguruan tinggi dalam membangun ketahanan ideologi dan psikologis. "Tantangan utama adalah psychological warfare. Senjata modern tidak bermakna jika narasi kebangsaan rapuh," tegasnya. Ia menambahkan, bela negara nirmiliter harus terintegrasi dalam pendidikan tinggi melalui nilai kebangsaan dan literasi digital.

Simposium menghadirkan empat narasumber utama. Yudi Latief, M.A., PhD, dari Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia membahas peningkatan soft power Indonesia sebagai modal global. Irjen Pol. Purwolelono dari Tenaga Pengkaji Bidang Pertahanan dan Keamanan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia mengulas bela negara di era digital dan kedaulatan siber.

Prof. Cecep Darmawan, Dekan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia, membahas transformasi bela negara nirmiliter. Prof. Dr. Anter Venus juga turut menjadi narasumber, memaparkan konseptualisasi bela negara nirmiliter berbasis partisipasi warga. Pemateri memaparkan gagasannya dalam diskusi panel yang dimoderatori oleh Dr. Azwar, S.S., M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP UPNVJ.

Peluncuran IIBN dilakukan oleh Rektor UPNVJ, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPNVJ, serta Ketua Tim Survey Indeks Bela Negara. Indeks ini mengukur implementasi nilai bela negara di sivitas akademika.

IIBN merupakan alat ukur yang fokus pada penerapan atau implementasi nyata nilai bela negara di civitas academica Indonesia. IIBN diharapkan memperkuat nasionalisme, patriotisme, dan daya tahan bangsa menghadapi ancaman nirmiliter seperti disinformasi serta serangan siber.

Melalui simposium ini, UPNVJ menegaskan komitmennya sebagai institusi pendidikan yang berkontribusi pada ketahanan nasional. "Visi UPNVJ adalah membangun generasi unggul dengan nilai bela negara kuat, mendukung Indonesia Emas 2045 melalui kebijakan inovatif dan pencapaian bersama," kata Prof. Venus.

 

Berita Sebelumnya

UPNVJ Sosialisasikan Jalur Masuk Mahasiswa Baru 2026 ke Orang Tua Siswa SMA 34

Berita Selanjutnya

UPN Veteran Jakarta Raih Juara 2 IKU dan Dua Silver Medal di Anugerah Humas Kemendiktisaintek 2025