HumasUPNVJ – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) bekerja sama dengan Ikatan Kader Bela Negara (IKABENAS) menyelenggarakan Seminar Nasional Bela Negara bertema “Reorientasi Bela Negara Menuju Indonesia Emas 2045” pada Selasa, 28 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk meneguhkan kembali semangat nasionalisme, cinta tanah air, dan persatuan bangsa di tengah tantangan era digital dan globalisasi.
Acara dibuka dengan laporan dari Ketua Panitia, Agung Raharjo Catur Prabowo, S.E., M.M., yang mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta dan tamu undangan yang telah hadir. Dalam laporannya, ia menyampaikan bahwa seminar ini diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari perwakilan Kementerian Pertahanan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Lemhannas, KNPI, OKP, mahasiswa UPNVJ, serta alumni kader bela negara dari berbagai daerah di Indonesia.
“Dari 26 provinsi yang diundang, ada perwakilan dari 17 provinsi yang hadir langsung di tempat. Seminar ini adalah wujud nyata dari komitmen kita untuk memperkuat kesadaran dan semangat bela negara, khususnya di kalangan generasi muda,” ungkap Agung.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa tema yang diusung bukan sekadar slogan, melainkan refleksi terhadap tantangan baru bangsa. “Ancaman saat ini tidak hanya bersifat militer, tetapi juga nirmiliter seperti penyebaran ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, maraknya berita hoaks, hingga persoalan ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, kader bela negara harus memiliki wawasan luas serta ketangguhan fisik dan mental untuk menjadi garda terdepan menjaga keutuhan NKRI,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua IKABENAS Tingkat Nasional, Dr. Yoga Santosa, S.E., M.B.A., menyampaikan bahwa semangat Sumpah Pemuda menjadi alasan utama pemilihan tanggal pelaksanaan seminar ini.
“Semangat 28 Oktober adalah semangat yang tidak pernah padam dalam dada kami. Meskipun usia kami tidak muda lagi, semangat bela negara tetap menyala,” ujarnya.
Dr. Yoga menjelaskan makna sederhana dari tekad bela negara melalui akronim CINTA SAYA PUNYA KEMAMPUAN. Cinta berarti cinta tanah air, Saya berarti sadar berbangsa dan bernegara, Yakin terhadap ideologi Pancasila dan UUD 1945, serta Kemampuan yaitu kesiapan untuk menjaga bangsa dari segala ancaman dan tantangan. “Tema seminar ini adalah ajakan agar semangat bela negara diteruskan oleh generasi penerus kami,” tambahnya.
Sementara itu, Brigjen TNI Ferry Trisnaputra, selaku Kapusdiklat Bela Negara BPSDM Pertahanan Kementerian Pertahanan RI, menegaskan bahwa bela negara merupakan tanggung jawab seluruh warga negara.
“Bela negara bukan hanya menghadapi ancaman fisik, tetapi juga ancaman ideologis, ekonomi, sosial, dan budaya. Di era digital saat ini, ancaman datang melalui ruang maya yang bisa menggerus semangat nasionalisme,” ungkapnya.
Menutup sambutan pembuka, Rektor UPNVJ, Prof. Dr. Anter Venus, M.A., Comm., menyampaikan bahwa nilai-nilai bela negara telah menjadi bagian dari identitas dan jati diri kampus.
“Di UPNVJ, ada kata Pembangunan dan Veteran yang menggambarkan semangat para pejuang. Kampus ini berdiri di atas nilai-nilai perjuangan dan patriotisme. Semangat bela negara di UPNVJ diwujudkan melalui pendekatan nirmiliter dengan mengikuti perkembangan tantangan masa kini, khususnya di dunia maya,” jelasnya.
Sebelum lanjut ke acara ini, video ucapan dari Gubernur Lemhannas RI Dr. TB. Ace Hasan Syadzily, M. Si semakin menambah makna acara. Dr. Ace turut menyampaikan apresiasi tinggi terhadap terselenggaranya Seminar Nasional Bela Negara ini. Ia menyampaikan dukungan dan harapan agar kegiatan ini dapat berjalan sukses serta menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus menumbuhkan semangat bela negara dalam berbagai bidang kehidupan.
Setelah sesi pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi panel yang dimoderatori oleh Erwin Nizar, M.Si., Ketua Gerakan Bela Negara (GBN) Daerah Istimewa Yogyakarta. Diskusi ini menghadirkan empat narasumber yang mewakili berbagai perspektif keilmuan dan praktis, yakni:
- Prof. Dr. Anter Venus, M.A., Comm. – Rektor UPN “Veteran” Jakarta
- Sri Lestari Wahyuningroem, Ph.D. – Kepala LPPM UPN “Veteran” Jakarta
- Prof. Dr. Hj. Syamsiah Badruddin, M.Si., CIPA., CIHCM. – Guru Besar Universitas Nasional Jakarta
- Drs. Abu Hasan, M.Si. – Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Bela Negara Provinsi Sulawesi Utara
Diskusi panel ini mengupas reorientasi konsep bela negara di tengah disrupsi teknologi, perubahan sosial, dan tantangan geopolitik menuju visi besar Indonesia Emas 2045. Para narasumber menekankan pentingnya memperluas makna bela negara yang tak lagi semata berorientasi pada pertahanan militer, melainkan juga penguatan karakter, ketahanan ideologi, serta partisipasi aktif warga dalam membangun bangsa di berbagai bidang.
Melalui kolaborasi antara UPNVJ dan IKABENAS, kegiatan ini diharapkan menjadi wahana pembelajaran lintas generasi dan lintas disiplin, serta memperkuat sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai bela negara di tengah tantangan global.