Jakarta, 11 Desember 2025 - Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) menggelar hari pertama Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) Tingkat Universitas 2025 di Aston Simatupang, Jakarta Selatan. Acara yang diselenggarakan Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) ini fokus memperkuat mutu berkelanjutan, transformasi tata kelola, serta menyusun arah baru tahun 2026 melalui evaluasi capaian dan rencana tindak lanjut. Dipimpin Rektor Prof. Dr. Anter Venus, MA, Comm, kegiatan melibatkan wakil rektor, kepala LPMPP, dan unit kerja untuk memastikan transparansi serta akuntabilitas sesuai standar nasional.
Rektor membuka acara dengan sambutan yang menekankan semangat Bela Negara sebagai fondasi transformasi, diikuti nyanyian Mars Bela Negara secara kolektif. Ia memaparkan capaian tiga tahun terakhir, termasuk penambahan sepuluh program studi baru, peningkatan akreditasi Unggul menjadi 17 prodi pada 2025, serta akreditasi internasional dari 10 menjadi 14 prodi.
Prestasi ini mencerminkan pemenuhan 22 indikator utama, dengan kabar baik seperti undangan Anugerah Kampus Inovatif pada 15 Desember dan peringkat kedua IKU Nasional yang diumumkan 19 Desember. Indeks SINTA meningkat, serta aset bertambah melalui lahan baru di Tangerang. Namun, Rektor menyoroti ketidaktercapaian seperti kelengkapan dokumen, penyerapan anggaran, dan inovasi akademik, sehingga meminta setiap subsatker menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk perencanaan 2026. RTM direncanakan triwulanan ke depan guna pengendalian mutu lebih kuat.
Wakil Rektor Bidang Akademik menyampaikan arahan tentang pendekatan dua arah RTM tahun ini untuk diskusi mendalam, menjadi dasar Musyawarah Perencanaan dan Penganggaran (Musrenja). Ia menekankan siklus PPEPP yang telah baik pada penetapan, pelaksanaan, serta evaluasi, tapi perlu penguatan pengendalian melalui tindak lanjut monitoring. Prioritas mencakup peninjauan kurikulum untuk mahasiswa disabilitas, penerapan K3 di fakultas, dan perencanaan anggaran strategis.
Kepala LPMPP memaparkan roadmap Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dengan peningkatan nilai berkat kerja subsatker. Isu eksternal seperti perubahan kebijakan LAM dan BAN-PT, regulasi mutu baru, perubahan iklim, mahasiswa berkebutuhan khusus, serta penyesuaian IKU Kementerian menjadi perhatian. Secara internal, UPNVJ perlu implementasi Outcome-Based Education (OBE), penyelarasan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), adaptasi kecerdasan buatan, serta kebutuhan dosen Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK). Hasil audit OBE 2025 menunjukkan beberapa prodi unggul dalam implementasi, sementara lainnya butuh penguatan pembelajaran.
Paparan temuan audit ISO, LAM, dan asesor akreditasi menyoroti ketidakkonsistenan dokumen, rasio dosen-mahasiswa, penerapan ECTS, serta kebutuhan audit internal penerimaan mahasiswa. Rektor meminta setiap prodi buat video profil berbahasa Inggris untuk menonjolkan keunggulan, dimasukkan dalam anggaran 2026. Fakultas diminta susun roadmap jabatan fungsional dosen dan penelitian untuk pengembangan terstruktur.
Satuan Pengawasan Internal (SPI) menyampaikan hasil audit SPME dari BPK, BPKP, Itjen, dan KAP, fokus tantangan integrasi sistem informasi. Sebelum face recognition, data kehadiran pegawai tidak akurat; SIMLIBTABMAS belum tersambung SISTER atau PDDIKTI; pengelolaan obat tidak terintegrasi menyebabkan obat kedaluwarsa. Itjen mendorong sistem monitoring tindak lanjut audit untuk pemantauan mudah antarunit.
Setelah istirahat, pemaparan unit kerja sesuai pra-RTM berlangsung, memberikan gambaran capaian, evaluasi, serta RTL untuk peningkatan mutu berkelanjutan. Kegiatan berakhir dengan komitmen UPNVJ memperkuat budaya mutu, efisiensi tata kelola, serta strategi 2026 terukur menuju unggul global.