HumasUPNVJ - Hingga Rabu (11/12/2025), dampak banjir bandang di wilayah Aceh masih menyisakan trauma mendalam bagi ribuan warga. Akses jalan terputus, pasokan makanan menipis, dan kebutuhan medis mendesak menjadi tantangan utama di daerah seperti Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Aceh. Di tengah kondisi ini, Tim Peduli Bencana Sumatera Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) hadir sebagai bagian dari respons kemanusiaan, menyediakan tenaga medis untuk menangani korban.
Seorang warga di Kampung Menasa, Kecamatan Peusangan, menceritakan pengalaman mencekam saat banjir melanda kepada salah seorang relawan UPNVJ. "Kami biasanya menjadi tempat penyelamatan bagi kampung lain saat banjir, tapi kali ini jembatan putus ditandai dengan tiang listrik yang sudah goyang," ujanya. Wilayah yang jarang terdampak banjir ini tiba-tiba menjadi terisolasi, dengan rumah terakhir hanya berjarak 100 meter dari jalan besar. "Alhamdulillah kami masih dilindungi Allah, tapi makanan tidak ada, apa-apa tidak ada. Untung saat Maulid masih ada Aqua gelas sembilan dus, kami bagikan satu gelas bertiga," tambahnya. Di antaranya, ada bayi yang baru lahir tiga hari dan 15 hari, terjebak tanpa suplai yang memadai.
Kisah serupa dialami Ghifari, seorang anak yang terbangun oleh kegaduhan banjir mendadak. "Sebelum datang banjir, adek lagi tidur di rumah. Tiba-tiba ada suara orang berisik, lalu adek lihat rupanya sudah banjir," ceritanya. Mereka beramai-ramai naik ke atas genteng selama dua hari dua malam, menahan lapar tanpa sebutir makanan pun. Baru setelah air surut, mereka bisa turun dan mencari pertolongan.
Di Posko Kapa, Kecamatan Peusangan, Husna S.K.M, penanggung jawab posko, menyambut baik kehadiran tim kesehatan dari UPNVJ. "Dengan adanya tim kesehatan dari UPNVJ sangat membantu kegiatan, karena selama ini kita tidak ada tim medisnya. Tim medis kita di Puskesmas Peusangan fokus di posko induk," katanya. Pada hari itu, sekitar 45 pasien dilayani, dengan keluhan utama batuk dan gatal-gatal. Tiga pasien mendapatkan perawatan luka dari tim Kesehatan UPNVJ. "Kalau bisa besok kami boleh dibantu lagi, sekalian kalau bisa ada bantuan obat-obatan," harap Husna.
Tim Peduli UPNVJ, yang diberangkatkan ke Posko Bireuen, Aceh, bekerja sama dengan Universitas Syiah Kuala (USK) untuk menangani korban banjir bandang. Tim ini dilepas secara resmi oleh Wakil Rektor 3 UPNVJ, dengan fokus pada bantuan medis dan logistik di wilayah terdampak. Pada 10 Desember 2025, di Puskesmas Peusangan, tim yang dipimpin dr. Pritha Maya Savitri, Sp.KP, M.MB, memberikan bantuan pelayanan rawat jalan untuk 24 pasien dewasa serta satu anak perempuan di bawah lima tahun. Jenis layanan mencakup pengobatan umum, pembersihan luka, pemasangan infus untuk pasien serta pemberian salep untuk dermatitis.
Selain itu, tim juga memberikan edukasi kesehatan, seperti perawatan luka dan cara minum obat yang benar. Laporan dari tim relawan UPNVJ bahwa situasi di lapangan masih menantang. Tidak ada stok vaksin ATS meskipun kebutuhan tinggi akibat luka dari paku, pecahan kaca, dan serpihan kayu. Sementara itu di Puskesmas Peusangan, sebagai rujukan bagi posko lain, kekurangan genset listrik cadangan, obat-obatan dari persediaan yang terselamatkan. "Pasien histeris ketika dilakukan pengobatan, ditambah kurangnya pengobatan yang ada di lokasi serta kebutuhan listrik dan gas untuk penunjang kebutuhan medis," lapor tim kesehatan UPNVJ.
Pemerintah dan lembaga terkait terus berupaya membuka akses dan mengirim bantuan. Tim Peduli UPNVJ merekomendasikan pengiriman vaksin ATS, genset listrik, obat-obatan, serta alat perlengkapan surgery untuk mendukung pelayanan berkelanjutan. Di tengah keterbatasan, kehadiran relawan UPNVJ memberikan harapan untuk membawa dampak pemulihan penuh bagi masyarakat Aceh.