HumasUPNVJ - Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) menggelar lokakarya tentang Permendiktisaintek Nomor 39 Tahun 2025 mengenai Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, sekaligus diseminasi praktik baik Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Acara berlangsung di Aula MerCe Lantai 8 Kampus UPNVJ Limo, Jakarta, pada Jumat pagi. Kolaborasi dengan Forum Penjaminan Mutu (FPM) Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (BKS PTN) Wilayah Barat ini melibatkan para pakar dan pimpinan perguruan tinggi untuk memperkuat implementasi regulasi baru yang menggantikan Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023.
Regulasi tersebut menekankan outcome-based education (OBE) dan internasionalisasi pendidikan tinggi, sambil memperjelas keterkaitan SPMI dengan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) melalui Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) serta Lembaga Akreditasi Mandiri seperti LAM-EMBA. Rektor UPNVJ, Prof. Dr. Anter Venus, MA., Comm., membuka acara dan menegaskan sinergi antarperguruan tinggi sebagai kunci peningkatan mutu. “Permendiktisaintek 39/2025 menandai era baru tata kelola mutu pendidikan tinggi di Indonesia, dengan fokus OBE dan internasionalisasi, serta hubungan jelas antara SPMI dan SPME,” ujarnya.
Ketua FPM BKS PTN Wilayah Barat, Prof. Dr. Ir. Wahyu Susihono, ST., MT., IPM., ASEAN Eng., menyoroti forum sebagai wadah berbagi praktik terbaik. Acara resmi dibuka Ketua BKS PTN Wilayah Barat, Prof. Dr. Ir. Marwan, IPU., yang menilai perubahan regulasi sebagai peluang adaptasi di era digital. Sesi pertama dipimpin Prof. Dr. Retno Widowati dari Majelis Akreditasi BAN-PT, memaparkan penyesuaian kebijakan yang menitikberatkan fleksibilitas, transparansi, dan peran aktif perguruan tinggi dalam SPMI.
Sesi kedua menghadirkan Prof. Dr. Dian Agustia, SE., M.Si., Ak., CMA., CA dari LAM-EMBA, membahas implikasi akreditasi dengan instrumen terbaru untuk bidang ekonomi, manajemen, bisnis, dan akuntansi yang berkelanjutan. Sesi ketiga, dipandu Dr. Fitria Riany Eris, SP., M.Si., mendiseminasikan praktik SPMI melalui siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, Peningkatan), di mana peserta saling berbagi strategi efektif. Acara ditutup rapat pengurus FPM dan sosialisasi program kerja BKS PTN Wilayah Barat.
Lokakarya ini memperluas jejaring antarperguruan tinggi negeri wilayah barat, menyusun langkah bersama menghadapi tantangan mutu pendidikan. Diharapkan, anggota BKS PTN semakin siap menerapkan SPMI berkelanjutan, berorientasi peningkatan akademik dan nonakademik, guna mendukung pendidikan tinggi berkualitas di Indonesia.