HumasUPNVJ – Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) menggelar Sidang Terbuka Universitas dalam rangka Dies Natalis ke-48. Acara berlangsung di Auditoriumm Bhinneka Tunggal Ika Lt. 4 UPNVJ Kampus Pondok Labu, Jakarta Selatan (28/11/2025).
Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI, Dr. Ir. H. Afriansyah Noor, M.Si., IPU, menyampaikan orasi ilmiah bertajuk “Transformasi SDM Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045 Melalui Pelatihan Vokasi”. Orasi ini menekankan urgensi pembangunan sumber daya manusia untuk menghadapi kompetisi global, dengan pelatihan vokasi sebagai kunci utama.
“Jika Indonesia tidak memanfaatkan momentum bonus demografi, kita berpotensi menjadi negara tua sebelum menjadi negara maju. Pelatihan vokasi adalah kunci untuk mempercepat lahirnya tenaga kerja terampil yang dibutuhkan industri masa depan,” tegasnya.
Wamenaker memperingatkan risiko Indonesia menjadi negara tua sebelum maju jika bonus demografi tidak dimanfaatkan. Ia menyoroti data terkini bahwa 218,17 juta penduduk usia kerja, 7,46 juta penganggur terbuka, dan 57,8 persen tenaga kerja informal. Kondisi ini menunjukkan kesenjangan kompetensi yang harus diatasi melalui pendidikan vokasi sistematis.
Dalam paparannya, Dr. Afriansyah menguraikan dua gelombang ekonomi global yaitu ekonomi digital serta ekonomi hijau dan sirkular. “Kita membutuhkan lebih dari 113 juta tenaga kerja terampil pada tahun 2030. Di saat yang sama, jutaan pekerjaan lama akan hilang akibat otomatisasi. Karena itu, reskilling dan upskilling bukan pilihan, tetapi keharusan,” ujarnya.
Kerangka triple skilling dari Kementerian Ketenagakerjaan mencakup upskilling bagi pekerja aktif, skill adjustment untuk lulusan baru, serta reskilling bagi korban pemutusan hubungan kerja. Ekosistem pelatihan vokasi nasional didukung ribuan Balai Latihan Kerja, lembaga swasta, dan 35.000 skema sertifikasi profesi. Tantangan utama adalah menghubungkan program dengan kebutuhan industri untuk menghasilkan lulusan siap kerja.
Program prioritas seperti Project-Based Learning nasional dan Pemagangan Nasional bagi 100.000 lulusan perguruan tinggi memberikan uang saku setara upah minimum kabupaten selama enam bulan. Generasi muda perlu dibekali adaptasi AI generatif, kecakapan sosial, serta pola pikir bertumbuh untuk belajar sepanjang hayat.